BAB IX
Bekal Dakwah
URGENSI BEKAL BAGI PARA DAI
Seorang aktivis dakwah atau seorang da'i dalam berdakwah harus memiliki bekal agar terhindar dari penyimpangan, kegagalan yang dapat menghambat jalan dakwah. Dan bekal yang paling utama adalah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Kemudian dibekali sahabat sahabat yang Shalih, adanya pembimbing, dan pengalaman dan lainnya. Hingga akhirnya ia menjadi aktivis yang kuat.
Wahai Ikhwa wa akhwatifillah ingatlah, jika seorang aktivis kehilangan bekal utama dan bekal cadangan lainnya, maka aktivis itu tak ubahnya bangkai yang telah beku, atau orang sakit yang tidak bisa bergerak. Sebagaimana firman Allah:
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah tengah masyarakat manusia , serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali kali tidak dapat keluar daripadanya?" (Al-an'am:122)
Tujuan dari bekal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah adalah untuk menumbuhkan dan memancarkan sumber sumber kebaikan dari lubuk hati, dan mempertajam tekad dan kemauan. Serta kejujuran keikhlasan dan ketegaran sehingga dapat mewujudkan prestasi dijalan dakwah. Dan yang paling kita butuhkan saat berada di jalan Allah dialah perasaan bahwa Allah selalu menyertai langkah kita, gerak Bahakan diam kita. Bahakan setia saat Dia bersama kita. Dan kebersamaan itulah sebuah nikmat dan anugerah untuk orang orang yang beriman bertaqwa dan berbuat Ihsan. Allah berfirman,
"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran mu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran mereka dan
Janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu daya kan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang orang yang berbuat kebaikan." (An-Nahl: 127-128)
"Dan sesungguhnya Allah bersama orang orang yang beriman" (al-an'am: 19)
Itulah perlunya kita dalam melakukan perjalanan dakwah ini pada Nur Ilahi sehingga kita dapat berjalan di atas bashirah ; tidak tersesat di atas persimpangan yang dapat menjauhkan kita dari tujuan , atau tidak tersandung sesuatu yang menyebabkan kita tidak dapat meneruskan perjalanan. Dan itu bisa kita dapatkan dengan ketaqwaan dan keimanan.
Tujuan berikut nya agar kita mampu memberikan pengaruh, merubah realitas yang bathil dan menegakkan kebenaran, memiliki kekuatan ketinggian kedudukan dan terhindar dari kelemahan kehinaan. Dan itu semua terwujud jika kita punya bekal keimanan.
"janganlah kamu bersikap lemah, bersedih hati padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang orang yang beriman" (Ali Imran : 139)
Dan berkat dari bekal keimanan Dan ketaqwaan adalah berjihad tanpa ada rasa ragu. Hingga kita mengorbankan apa saja yang kita miliki baik itu waktu jiwa dan harta.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang mukmin itu jiwa jiwa
Dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh" (At- Taubah:111)
Kemudian, orang yang menapaki jalan dakwah ini harus mentaati syariat Al Qur'an dalam setiap perkataan dan perbuatannya. Dan jangan mendurhakai perintah Allah dan rasulnya.
"Dan berpegang teguhlah kamu pada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Ali Imran 103)
Kita juga membutuhkan ilmu yang bermanfaa, tak cukup hanya banyak membaca namun harus ada ketaqwaan pada Allah dan keikhlasan niat.
"Dan bertaqlah kepada Allah. Allah-lah yang akan mengajarimu" ( Al Baqarah:282)
Kita juga membutuhkan dukungadan pertolongan Allah dan itu hanya untuk orang orang mukmin yang berjihad. Dan yang terakhir kita harus terus setia dengan janji, tidak merusak nya. Karena keimanan Dan ketaqwaan pada Allah adalah sebaik baik bekal yang dapat menolong kita.
Intinya, kita tidak akan mungkin mampu melangkah satu langkah pun atau mewujudkan satu kebaikan sekalipun tanpa bekal iman dan taqwa. Karenanya berbekalkan dengannya dan perbarui bekal itu diperjalanan jangan katakan berkurang atau melemah.
Komentar
Posting Komentar