Kemenangan tak bisa didapat hanya dengan Senda gurau. Tak bisa di raih dengan kesantaian. Tak bisa diwujudkan dengan sekedar niat.
Sungguh, ia memerlukan keseriusan, kesungguhan, dan tekad yang kuat dalam setiap merancang mengkonsep dan menjalankannya.
Apalagi ini bukan perkara yang main main. Ini bukan untuk kemenangan satu orang atau satu kelompok. Tapi ini murni untuk kemaslahatan umat di dunia. Dan satu satunya tujuan adalah untuk Allah. Agar berdiri tegak syariat Islam. Karena sesungguhnya, agama yang di sisiAllah, yang diridhoi Allahhanyalah Islam.
Apalagi begitu terlihat jelas fenomena fenomena yang membuat generasi Islam jauh dari Islam. Para musuh Islam, berjuang untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya, dari syariatnya, dari kitabnya. Namun, kebanyakan orang tak menyadari. Dan mereka hanya menganggap, ini hanya sebuah sekedar pertukaran zaman ke arah yang moderen. Wallahi, sungguh demi Allah. Inilah tugas kita, yang mengaku sebagai aktivis dakwah. Untuk mengajak kepada yang Haq. Menjauhkan diri dari yang batil. Karena sungguh. Allah telah berfirman "jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka" . Ini bermakna, kewajiban kita bukan hanya sekedar menjaga diri kita saja. Tetapi juga menjaga umat muslim lainnya. Agar apa, agar terhindar dari siksa api neraka.
Meski kita sadar, bahwa hanya Allah yang menetapkan hidayah kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Namun, tetap tugas kita adalah berdakwah. Karena yang Allah lihat bukan lah hasilnya, namun prosesnya.
Dan yang harus kita ingat, perjalanan ini snagat panjang, karena itu kita perlu bekal yang banyak. Agar bisa bertahan, dengan sebenar benarnya pertahanan yang kuat. Tidak lemah, tidak jatuh sakit, atau berhenti dan tertinggal. Karena itu bekali diri dengan bekal yang paling utama, itulah keimanan dan ketaqwaan. Berikanlah dengan sebenar benarnya iman, dan bertaqwa lah dengan sebenar benarnya taqwa. Caranya adalah dengan menjaga interaksi yang baik dengan Al Qur'an. Karena padanya ada begitu banyak pelajaran. Dan mampu menguatkan kita untuk tetap berada di jalan ini. Kemudian senantiasa mengingat kematian, menjadikan ibadah ibadah Sunnah sebagai penguat bekal, melakukan dzikir, mengingat sejarah Rasulullah, bersyukur atas apa yang diciptakan Allah, dan berkumpul dengan orang orang shaleh. Dan bekal lainnya yang mampu membuat jiwa kita bertahan.
Bahkan di umpama kan. Ibarat musafir yang hendak melakukan perjalanan jauh, ia harus memiliki bekal yang cukup , agar ia sampai di tujuannya tanpa hambatan. Bahkan diibaratkan juga, aktivis dakwah yang tidak menyiapkan diri dengan bekal bekal maka ia ibarat manusia yang beku tak bisa melakukan apa-apa, atau seperti orang yang sakit, ia hanya bisa tidur terdiam tanpa melakukan apapun.
Karena itu, jadilah Jundi Allah yang kuat, yang penuh tekad, dan kesungguhan agar tercapai tujuan. Membentuk daulah islamiah. Membentuk masyarakat madani. Dan mengembalikan kejayaan Islam. Aamiin ya rabbal 'alamin.
Komentar
Posting Komentar