Langsung ke konten utama

Resume Manhaj Haraki Jilid 1 (Periode Pertama)

Bagian Pertama (Berdakwah secara sembunyi sembunyi dan merahasiakan struktur organisasi)

Periode Pertama
Karakteristik pertama: Dakwah secara rahasia
Pada zaman Rasulullah dilakukan selama tiga tahun. Dan penyampaian dakwah secara terang terangan dilakukan setelah adanya jaminan perlindungan Allah kepada rasul-nya dari gangguan orang orang yang memperolok kan.
Karakteristik kedua: Dakwah pada dasar pilihan
Tidak dilakukan secara terbuka dari majlis majlis umum, dan dilakukan berdasarkan pilihan pribadi dai tentang karakteristik orang yang di dakwah. Misalnya Abu bakar memulai dakwahnya dengan memilih mad'unya sendiri. Dakwahnya mengandalkan kepercayaan.
Karakteristik ke-3: berdakwah melalui intelektualitas dai dan status sosialnya.
Harus memiliki sifat sifat untuk menjadi da'i seperti abu bakar.
Dari segi akhlak : abu bakar disayangi mad'unya dan dicintai mad'unya.
Dari segi pengetahuan: abu bakar adalah seorang quraisy yang paling mengetahui dan mengerti tentang nasab suku bangsa Quraisy, serta masalah kebaikan dan keburukan sukunya.
Dari segi pekerjaan dan status sosial: abu bakar seorang pedagang yang memiliki akhlak mulia. Dan sering dimintai pendapatnya oleh kaumnya.
Yang harus dilakukan seorang da'i kepada mad'unya adalah harus berakhlak. Karena akhlak adalah kunci pembuka katup hati, harus berpengetahuan, berpengetahuan tentang karakteristik jiwa manusia. Karena setiap hati memiliki gembok pengunci hati sendiri. Tugas seorang da'i adalah berusaha memiliki kunci dari gembok gembok tersebut, dan harus tahu darimana memasukinya, sampai hati tersebut menyambutnya.
Karakteristik ke-4:  dakwah secara umum
Yakni dakwah dilakukan dengan menjangkau keseluruh lapisan masyarakat. Seperti, dari Bani Hasyim: ada Ali bin Abi Thalib, Ja'far bin Abu Thalib, Ummul Fadlan binti Al Haris...dll. dari Bani Umayyah: ada Usman bin Affan, khalid bin Sa'ad, Aminah binti khalid dll. Dari Bani Ta'im : abu bakar Ash-Shiddiq, thalhah bin Ubaidillah dll.
Karakteristik ke-5 : peranan wanita pada periode siriyyah.
Karena pada periode ini seperempat dari masyarakat Islam  yaitu dari kaum wanita. Dan mereka hidup di periode siriyyah tanpa diketahui keislamannya sedikitpun. Dan sebagian riwayat mengatakan bahwa Asma R.a adalah seorang prajurit pada periode ini.
Karakteristik ke 6: sholat
Tidak ada periode dakwah yang sepi dari sholat. Pertamanya: Jibril datang kepadanya sedang beliau berada di atas bukit Makkah. Kemudian mengisyaratkan kepadanya kearah lembah. Maka terbenam lah sebuah matahari. Kemudian Jibril mengajarkan berwudhu kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah ikut berwudhu. Sebagaimana yang dilakukan Jibril. Dan Jibril mengajarkan sholat dan mengimami Rasulullah. Lalu Rasulullah mendatangi Khadijah dan mengajari sebagaimana Jibril mengimaminya.
Karakteristik ke-7: pengetahuan orang Quraisy tentang dakwah.
Pada tahap ini Quraisy belum memberikan perhatian khusus terhadap dakwah. Karena Fenomena kehanifan sudah lama tersebar di Quraisy. Pada periode siriyyah ini Quraisy lebih banyak memperhatikan orang orang hanif daripada orang muslimin. Karena orang orang hanif ini pernah mengatakan keraguan mereka terhadap berhala berhala mereka.  Sedangkan mereka tidak pernah mendengarkan sikap seperti itu dari orang muslimin.  Sehingga pada saat itu ada pedagang yang berziarah kerumah Abbas dan pedagang itu melihat seorang laki laki , seorang wanita dan seorang anak kecil melakukan sholat yang sama sekali berbeda dengan cara sholat orang Quraisy yang biasa dilakukan.
Karakteristik ke-8: Hidup Berdampingan antara kaum muslimin dengan orang lain.
Pada periode ini tiada perbenturan antara masyarakat Islam yang sedang tumbuh dengan  masyarakat jahiliah. Karena pemikiran atau fikroh  belum diumumkan selain kepada orang yang diharapkan mau bergabung dengan Islam.  Dan dalam periode ini masih dirahasiakan fikroh tanzim sepenuhnya. Sehingga belum boleh mengritik, berkonfrontasi atau menentang secara terang terangan.
Karakteristik ke-9: memfokuskan pada pembinaan aqidah
Harus memfokuskan pada aqidah karena pada saat itu ideologi orang kafir dan thoghut  telah menyebar sehingga harus difokuskan terhadap akidah yang benar. Untuk menciptakan jiwa yang beriman, jiwa yang kuat, sehingga aqidah yang kuat bisa memancarkan ibadah yang benar.
Karakteristik ke-10: Berdakwah terang terangan setelah terbentuk kader kader inti yang kuat.
Kader kader inti yang kuat dilihat dari tidak ada yang murtad, dan menjadi kualitas iman yang baik dalam berjihad dan berjuang. Dan mereka menjadi pemikul beban dakwah dalam melawan musuh musuh Islam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

karya sastra angkatan 45

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Mungkin kita bertanya mengapa tidak dipakai Pujangga Angkatan ’42 untuk menyebut angkatan sastra ini. Alasan golongan ini diberi nama kemudian, yaitu setelah proklamasi kemerdekaan. Usul Rosihan Anwar untuk nama angkatan periode ini adalah Pujangga Angkatan ’45 yang segera mendapat dukungan publik opini, meskipun beberapa kritikus mengkritknya dengan keras. Nama sebelumnya disebut Pujangga Gelanggang, karena mereka menulis dalam rubrik majalah Siasat yang diberi nama rubrik Gelanggang. Latar belakangnya dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Pujangga Angkatan ’45 lahir dan tumbuh di saat revolusi kemerdekaan. Jiwa nasionalisme telah mendarah daging, karena itu suaranya lantang dan keras. 2. Di zaman Jepang muncul sajak berjudul 1943 dari Chairil Anwar, prosa Radio Masyarakat dari Idrus, dan drama Citra dari Usmar Ismail. 3. Pada tanggal 29 November 1946 di Jakarta didirikan Gelanggang oleh Chairil Anwar, Asrul Sani,Baharudin,

Distribusi Bunyi Fonologi

Distribusi Bunyi Distribusi bunyi adalah bagian yang membahas posisinya yakni di awal, tengah atau akhir dalam sebuah kata dasar. Posisi merupakan tempat atau letak bunyi itu berada. Tidak semua bunyi bahasa dapat meliputi ketiga posisi dalam kata dasar. Dengan kata lain posisinya tidaklah lengkap. Sebuah bunyi di katakan berdistribusi lengkap apabila kata itu meliputi tiga posisi tersebut, dan sebaliknya kata itu tidak dikatakan berdistribusi lengkap jika kata dasar tersebut tidak menempati ketiga posisinya. Untuk melihat posisi bunyi dalam sebuah kata, yang yang di pakaidasaradalah kata dasar. Kata dasar merupakan kata yang belum mendapat imbunhan apapun.   Untuk melihat posisi bunyi, kata dasar dibiarkan secara utuh. Jadi, kata dasar tidak boleh di uraikan menjadi suku katauntuk melihat posisi setiap bunyi yang ada dalam kata dasar itu. Distribusi bunyi vokal a)       Bunyi vokal depan, atas tak bundar [ i ] memiliki distribusi yang lengkap. Awal kata         :     

sastra dari balaipustaka sampai kontemporer

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sastra Indonesia , adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara . Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia . Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya ). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei ), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura . Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka . Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sen