Langsung ke konten utama

Periode 2 "Berdakwah secara terang terangan dan merahasiakan struktur organisasi"

Periode ke dua
Karakteristik pertama: dakwah kepada keluarga dekat.
Bibit pertama dakwah adalah di rumah Rasulullah dalam periode siriyyah. Setelah Rasulullah kemudian istrinya, Khadijah dan keluarga dekat lainnya seperti Ali bin Abi Thalib anak pamannya. Kemudian anak anak perempuan nya Zainab, ruqyah, Ummu Kalsum dan Fatimah.

Karakteristik kedua: berpaling dari kaum musyrikin.
Setiap dakwah dakwah terhadap musyrikin adalah berpaling dari gangguan mereka. Gangguan yang mereka beri adalah gangguan berupa materi dan moral. Maka harus bersabar atas gangguan dan berpalinglah dari kaum musyrikin. Dan periode ini menahan tangan dan melakukan tabligh saja. Dan tabligh ya dilakukan secara gamblang dan jelas.

Karakteristik ketiga: rambu rambu dakwah baru
Garis besar dan asasi bagi agama baru ini adalah iman kepada Allah, Rasulullah dan hari akhir. Garis pertama menyatakan pujian dan beriman serta mengakui tiada tuhan selain Allah. Garis keduanya mempercayai Rasulullah sebagai utusan Allah. Dan garis ketiga mempercayai akan ada penghabisan atas apa yang diamalkan yakni syurga selama lamanya atau neraka selama lamanya.

Karakteristik ke empat: dakwah secara umum
Dakwah ini dimulai semenjak pertama kali Rasulullah mengumumkan  universilitas dakwah. "Sesungguhnya aku adalah Rasulullah kepada kalian secara khusus dan kepada umat manusia secara umum".
Ada masalah yang merupakan ancaman terbesar masyarakat jahiliah di Mekkah. Pertama masalah wahdaniah  "laa Ilaha Illallahu" yang berarti pertentangan dengan ideologi masyarakat jahiliah secara total.  Kedua masalah mengenai asal manusia, yang bertentangan diametralnya dengan nilai nilai masyarakat jahiliah. Oleh karena itu, para da'i harus mengetahui bahwa wahdaniah dan risalah merupakan pokok pangkal setiap dakwah dengan musuh.

Karakteristik kelima: siriyyah At tanzim (penataan)
Adanya persembunyian di darul Arqom. Yaitu upaya pengelabunan dan pengetatan masalah siriyyah ini telah berhasil mengecoh orang orang Quraisy karena tiga sebab. Pertama, karena arqam tidak diketahui keislamannya, sehingga tidak terpikir oleh mereka bahwa pertemuan Muhammad dan para sahabat berlangsung di rumahnya. Kedua, karena arqam saat masuk Islam masih sangat muda, sekitar usia 16 tahun. Jadi mereka tak terpikir untuk mencari di rumah anak anak kecil. Ketiga, karena Ar qam berasal dari Bani mahzum.
Oleh karena itu pemilihan rumah ini sangat baik.

Karakteristik keenam: Al Qur'an sumber penerimaan
Dilakukan pertemuan secara rutin dan menjadikan Al Qur'an sebagai pembersih hati jiwa mereka yang telah kotor dari ideologi dari jahiliah. Pada periode ini sang qiyadah atau murobbi senantiasa menjaga penerimaan Al Qur'an sebagai petunjuk. Sebelumnya generasi ini ummi (tidak mengenal baca dan tulisan)

Karakteristik ketujuh:
Pertemuan rutin dan kontiniu.
Pertemuan rutin di rumah arqam mengikat para Jundi dengan qiyadah mereka, menambahkan rasa percaya yang kuat dikalangan para kader dakwah. Karena sesungguhnya pertemuan langsung yang dilakukan  secara terus menerus antara qiyadah dan para Jundi ini akan memadamkan api fitnah dan membakar bentuk prasangka buruk.

Karakteristik kedelapan: sholat secara tersembunyi di berbagai lorong
Pada waktu itu sholat diwajibkan pada waktu pagi dan petang saja. Untuk sholat pagi dilaksanakan di Ka'bah. Biasanya nabi Muhammad keluar menuju Ka'bah pada permulaan siang untuk melaksanakan sholat duha. Sedangkan para sahabat nabi apabila waktu ashar datang mereka berpencar di lorong lorong sendiri sendiri atau berdua. Pada saat itu sebelum hijrah mereka baru diwajibkan sholat duha dan ashar.

Karakteristik kesembilan: menekankan aspek spiritual
Pada tahapan pembinaan tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya dalam jiwa selain menekankan obadah, ketaatan dan anaknya amalan sunnah. Dzikrullah tawakal dan ibadah kepada Allah itu adalah senjata satu satunya dalam pertarungan untuk para penyeru dijalan Allah.

Karakteristik ke sepuluh: membela diri dalam keadaan darurat
Jika musuh ingin menyakiti kaum muslimin kemudian ada seorang muslim yang mampu menolak permusuhan itu dari dirinya, maka tidak apa-apa ia melakukan nya, khususnya apabila gangguan itu berbentuk fisik. Dari karakteristik ini dapat kita pahami bahwa kader dan aktivis gerakan Islam tidak sama tingkatannya dalam menghadapi gangguan. Tindakan membela diri atau menolak kedzaliman punya pengaruh positif dalam meningkatkan moralitas masyarakat. Bahkan tindakan itu bisa jadi dorongan bagi mereka untuk bergabung kedalam barisan dakwa karena terpengaruh oleh sikap tersebut. Namun harus dicatat bahwa pembelaan diri tidak boleh smaa sekali bergeser menjadi balas dendam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

karya sastra angkatan 45

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Mungkin kita bertanya mengapa tidak dipakai Pujangga Angkatan ’42 untuk menyebut angkatan sastra ini. Alasan golongan ini diberi nama kemudian, yaitu setelah proklamasi kemerdekaan. Usul Rosihan Anwar untuk nama angkatan periode ini adalah Pujangga Angkatan ’45 yang segera mendapat dukungan publik opini, meskipun beberapa kritikus mengkritknya dengan keras. Nama sebelumnya disebut Pujangga Gelanggang, karena mereka menulis dalam rubrik majalah Siasat yang diberi nama rubrik Gelanggang. Latar belakangnya dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Pujangga Angkatan ’45 lahir dan tumbuh di saat revolusi kemerdekaan. Jiwa nasionalisme telah mendarah daging, karena itu suaranya lantang dan keras. 2. Di zaman Jepang muncul sajak berjudul 1943 dari Chairil Anwar, prosa Radio Masyarakat dari Idrus, dan drama Citra dari Usmar Ismail. 3. Pada tanggal 29 November 1946 di Jakarta didirikan Gelanggang oleh Chairil Anwar, Asrul Sani,Baharudin,

Distribusi Bunyi Fonologi

Distribusi Bunyi Distribusi bunyi adalah bagian yang membahas posisinya yakni di awal, tengah atau akhir dalam sebuah kata dasar. Posisi merupakan tempat atau letak bunyi itu berada. Tidak semua bunyi bahasa dapat meliputi ketiga posisi dalam kata dasar. Dengan kata lain posisinya tidaklah lengkap. Sebuah bunyi di katakan berdistribusi lengkap apabila kata itu meliputi tiga posisi tersebut, dan sebaliknya kata itu tidak dikatakan berdistribusi lengkap jika kata dasar tersebut tidak menempati ketiga posisinya. Untuk melihat posisi bunyi dalam sebuah kata, yang yang di pakaidasaradalah kata dasar. Kata dasar merupakan kata yang belum mendapat imbunhan apapun.   Untuk melihat posisi bunyi, kata dasar dibiarkan secara utuh. Jadi, kata dasar tidak boleh di uraikan menjadi suku katauntuk melihat posisi setiap bunyi yang ada dalam kata dasar itu. Distribusi bunyi vokal a)       Bunyi vokal depan, atas tak bundar [ i ] memiliki distribusi yang lengkap. Awal kata         :     

sastra dari balaipustaka sampai kontemporer

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sastra Indonesia , adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara . Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia . Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya ). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei ), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura . Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka . Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sen