Aku selalu mangagumi kebaikan2 mu dari dulu hingga sekarang wahai saudariku...
Tapi. Pernah sekali engkau membuatku kecewa. Karena sedari awal aku begitu kagum dengan dirimu, dan saat engkau melakukan kesalahan meskipun sangat sangat kecil, tapi itu bisa membuatku menjadi kecewa padamu.
Namun aku sadar sebaik apapun dirimu dimataku, engkau dan aku hanya manusia biasa. Kita pernah salah. Lalu ku terima kesalahanmu...
Setelah itu aku kembali mengagumi kebaikan2 mu wahai saudariku...
Ntah mengapa diri ini merasa tidak ada apa2nya dibanding denganmu. Aku ingin selalu menjadi sesholihah dirimu...
Aku yang awalnya tak mengenalmu. Kini aku merasa dekat dengamu. Dan aku senang engkau begitu berpengaruh didalam hidupku.
Engkau selalu mentemangatiku dikala aku terpuruk. Engkau selalu mendengarkan cerita2ku, yang masuk akal maupun yang tak berlogika sekalipun.
Kita awalnya biasa aja. Namun lama semakin lama aku semakin dekat denganmu. Begitu banyak yang menyayangimu. Termasuk aku.
Selalu kuperhatikan dirimu. Ku mencoba meniru kebaikan2mu...
Meski aku tak seindah dirimu. Aku yakin aku bisa berdampingan denganmu saudariku. InsyaAllah...
Tetaplah menjadi ukhti Maisyarah.
Tetaplah kuat untuk menguatkanku. Tetaplah tenang untuk menenangkanku. Tetaplah sholihah untuk mensholihahkan ku.
Ana uhibbuki fillah.
'Afwan jiddan mungkin jika selama aku mengenalmu. Ada luka yang kubuat dihatimu, ada goresan yang menggorea dihatimu. Yakinlah aku tak sadar saat itu. Maka maafkanlah saudariku...
Jika mungkin aku nanti tidak ada di surga. Tolong carilah aku, bilang pada Allah bahwa aku pernah dekat denganmu. Dan panggillah aku untuk berjumpamu di SurgaNya aamiin...
Hanna Nur Hafazah
Medan 08 Februari 2018
14.53
Untuk ukhti Maisyarah tercinta.
***
Engkau kirim pesan ini untukku. Saat ini akupun merasakan hal yang sama. Sebenarnya selama ini dirimulah yang kujadikan sebagai cerminan ku. Agar aku bisa seperti mu, baik perangaimu, lembut caramu, bersih hatimu, santun lisanmu.
Aku tak bisa membuat kata seindah katamu. Akupun benar sangat mengagumimu, mulai dari awal aku mengenal mu sampai detik ini. Jika engkau temukan kesalahanku selama ini, maafkanlah. Mungkin aku saat itu sedang khilaf, hingga aku tak menyadari, aku telah melukai hatimu. Jika dirimupun tak menemui ku kelak di syurga, ku mohon jemputlah aku agar bisa bersamamu di syurga. Katakanlah bahwa aku sering bersamamu melakukan hal hal kebaikan dahulu semasa hidup. Semoga Allah terus memberi kesehatan untuk mu, untuk keluargamu. Semoga Allah juga kabulkan segala keinginanmu. Semoga Allah juga menjaga pertemanan, persahabatan, ukhuwah diantara kita. Kelak nanti, jika aku punya seorang putra putri kan ku ceritakan kisah persahabatan kita kepada mereka. Hingga mereka mengenali dan menyayangimu. Tetaplah menjadi Hanna yang ku kenal, sebagai wanita shalihahku. Ana uhibbuki Fillah.
Dariku untuk mu Hanna Nur Hafazah mawarku.
Komentar
Posting Komentar