Bismillahirohmanirrohim..
Saya mulai
saja, saya tidak tahu untuk saat yang seperti ini saya harus senangkah atau
sedihkah? Disaat saya sudah benar-benar ingin hijrah kenapa sosok yang dulu
pernah subur dan tumbuh bersemi di hati
hadir menyapa saya. Saya takut sekali jika feel yang telah saya kubur
jauh disana dan perlu waktu setahun untuk menghilangkan bayangnya dan kini
sosok itu tanpa sengaja hadir dan mengingatkan kisah dahulu yang begitu manis. Tapi
saya yakin benar kalau ini adalah sebuah ujian dan cobaan yang menjadikan saya
harus tetap istiqomah terhadap yang sekarang ini tengah saya jalani. Ya Allah
engkau yang maha membolak-balikkan hati ini. hamba mohon padaMu jangan biarkan
hamba terseret dan jatuh kelembah jurang yang membodohkan seperti yang
lalu-lalu. Hamba mohon kuatkan iman hamba. Engkau yang Maha tahu isi hati
setiap ciptaanMu.
Saya tahu, dan
saya memahami bagaimana karekter sosok itu, dia takan mungkin hadir jika tidak
ada sesuatu yang penting yang ingin ia sampaikan. Saya dan sosok itu memang
sudah sangat lama tak saling menatap sampai detik ini saya ingin tak mengulang
kesalahan yang pernah sempat saya lakukan dahulu. Biarkan itu menjadi sebuah
pelajaran bagi saya. Sosok itu hadir
menyapa dengan penuh ucapan manis, terkadang rasa benci itu juga hadir dari
saya, membencinya kenapa sosok itu hadir setelah ia berpisah dengan wanita yang
ia pilih. Dan kini saya harus mendengarkan perkataan cinta yang sering
saya dengar dari dirinya. Menurut saya kata cinta sacral tidak bisa menyebutkan
kata itu tanpa sebuah alasan. Saya sangat
ingat janji sosok itu kepada saya bahwa sosok itu setelah saya tamat S1, beliau
akan hadir dan membawa kedua orangtuanya. Sampai detik ini saya masih ingat janjimu,
Meski dari awal saya mengenal mu dan sampai detik ini tak pernah terjadi suatu
hubungan atau sebuah ikatan bagi kita. Namun dengan beraninya engkau berjanji
seperti itu, kemudian engkau mengikat sebuah hubungan dengan wanita lain, kamu
kira saya tidak tahu?saya tahu. Dan saya berdoa kan terjadi sesuatu yang baik
terhadap hubungan itu agar engkau menjadi sosok pribadi yang lebih dewasa. Kemudian
kemarin engkau menyapa saya kembali. Entah apa maksudmu, engkau hadir dengan
beribu kehangatan. Saya tidak ingin menyambut kehadiranmu tapi engkau
memaksanya. Jujur Karena saya sangat takut rasa yang telah susah untuk saya
buang dan saya hindari kini dan akhirnya seribu rasa itu sudah hilang dan
sekarang engkau dengan mudahnya ingin mengembalikan seribu rasa itu. Tentu saja
saya tidak mengizinkannya. Engkau meminta agar saya kembali.
Saya sudah
tidak seperti yang engkau kenal tapi percayalah cueknya bukan karena saya tidak
ingin menyambung silaturahmi kepadamu lagi, tapi karena saya telah benar
menemukan dan mendapatkan cinta sejati saya dengan sang maha pencipta rasa Cinta ialah Rabbku.
Ya Allah hamba
mohon padaMu tetapkan hati hamba jangan berpaling dariMu, sucikan hati hamba
jangan nodai hati hamba dengan sosok yang belum pasti menjadi imam hammba, dan
berilah hamba sosok yang lembut tapi tidak lemah, tegas tapi keras, dan mampu
membawa hamba ke JannahMu. Ntah siapa dirinya, ntah bagaimana rupanya
kuserahkan semua padaMu. Tapi hamba yakin engkau kan berikan yang terbaik untuk
hamba. Amiin YaRabbal ‘Alamin.
Komentar
Posting Komentar