Ana
sedang belajar untuk tidak memuja cinta manusia. Sekarang ana sadar yang patut
di puja cintanya adalah yang maha menciptakan rasa cinta. Ana adalah insan yang
paling beruntung ketika ana bisa merasakan dan membalas cinta yang ana yakin dari
awal ana di ciptakan di bumi ini Dia sudah memberi ana cinta itu sama ana.
Namun ana sangat sedih karena ana baru sadar bahwa selama ini ana tidak
memandang rasa cinta Nya. Namun sekarang Dia telah membuka hati ana sehingga
ana merasakan cinta yang luar biasa pada-Nya. Kenikmatan itu terussaja mengalir
dalam kehidupn ana. Karena cinta ana dengan Nya, ana baru sadar bahwa beribadah
dengan Nya tidak lagi menjadi kewajiban namun menjadi kebutuhan. Karena kalau kita sudah cinta maka kita ingin
selalu berkomunikasi dengan Nya ingin selalu mengingat Nya. Semua hidup ana,
ana pasrah kan dengan Nya. Karena
ana
tahu bahwa Dia yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba yang di cinta
Nya. Ana teringat, kadang kala bila kita mencintai seseorang yang mungkin
terjadi adalah dua kemungkinan.
Kemungkinan yang pertama seseorang ini menerima cinta kita namun tidak di
pungkiri juga seseorang ini menolak alias tidak membalas cinta kita. Tapi coba
antum fikirkan bila antum sandarkan cinta antum kepada sang Khalik. Dia tak
mungkin tidak membalas cinta antum. Karena Dia adalah Sang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Banyak makhluk Nya, yang ingkar pada Nya. Tapi Dia terus saja
mengalirkan kasih dan sayang Nya kepada kita semua. Semua kenikmatan yang ana
rasakan pada saat ini tak mungkin ana sanggup membalasnya. Ana hanya bisa
membalas dengan sebuah cinta. Selama ini ana tidak pernah merasa kekurangan
karena kalau kita mempunyai rasa syukur maka semuanya akan terasa bahagia.
Syukurlah yang membuat bahagia bukan sesuatu
yang membuat kita bahagia baru kita merasa bersyukur. Saat ini ana
memang merasakan cinta kepada ciptaan
Nya. Namun tak melebihi rasa cinta ana kepada Nya. Ana semakin cinta dengan
Nya, karena ciptaanya yang begitu sempurna di mata ana. Begitu Maha Kuatnya Dia
yang menciptakan segala sesuatunya tanpa ada kekurangan. Allahu Akbar. Allahu
Akbar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mungkin kita bertanya mengapa tidak dipakai Pujangga Angkatan ’42 untuk menyebut angkatan sastra ini. Alasan golongan ini diberi nama kemudian, yaitu setelah proklamasi kemerdekaan. Usul Rosihan Anwar untuk nama angkatan periode ini adalah Pujangga Angkatan ’45 yang segera mendapat dukungan publik opini, meskipun beberapa kritikus mengkritknya dengan keras. Nama sebelumnya disebut Pujangga Gelanggang, karena mereka menulis dalam rubrik majalah Siasat yang diberi nama rubrik Gelanggang. Latar belakangnya dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Pujangga Angkatan ’45 lahir dan tumbuh di saat revolusi kemerdekaan. Jiwa nasionalisme telah mendarah daging, karena itu suaranya lantang dan keras. 2. Di zaman Jepang muncul sajak berjudul 1943 dari Chairil Anwar, prosa Radio Masyarakat dari Idrus, dan drama Citra dari Usmar Ismail. 3. Pada tanggal 29 November 1946 di Jakarta didirikan Gelanggang oleh Chairil Anwar, Asrul Sani,Baharudin,
Komentar
Posting Komentar